Jakarta, 7 Mei 2025 — Master Bagasi, cross border e-commerce pertama di Indonesia, siap mendorong perluasan jangkauan budaya dan potensi ekonomi kreatif Indonesia ke pasar global melalui kolaborasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka. Hal ini diwujudkan melalui Nusantara Wave yaitu sebuah gerakan strategis untuk memperkuat identitas bangsa dengan menyebarkan kekayaan budaya ke dunia melalui produk, cerita, dan inovasi yang mempresentasikan Nusantara dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Kolaborasi Master Bagasi dengan KJRI di Osaka ditandai dengan audiensi yang berlangsung pada 4 Mei 2025 sebagai tindak lanjut dari audiensi dengan Kepala ITPC Osaka, Didit Akhdiat Suryo.
Amir Hamzah selaku Founder sekaligus CEO Master Bagasi menekankan bahwa kolaborasi strategis ini menjadi bentuk komitmen Master Bagasi untuk mempertahankan serta memperluas Nusantara Wave sehingga budaya dan potensi ekonomi Indonesia bisa mengglobal. “Kami bukan hanya sekedar bisnis, tetapi juga sebagai wadah untuk membawa budaya Indonesia ke mata dunia,” ungkap Hamzah.
Dody selaku Konsul Jenderal Republik Indonesia di Osaka mengungkapkan apresiasinya terhadap Nusantara Wave yang diperkenalkan oleh Master Bagasi melalui Bentala Project.
“Gerakan Nusantara Wave ini memiliki positioning yang kuat untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui produk, cerita, dan inovasi,” ujar Dody.
Dalam pemaparan visi, tim Bentala menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai kekuatan budaya global, namun masih kurang memiliki satu narasi kuat sebagai soft power. Bentala Project hadir membawa misi “Indonesian Products & Talents for the Global Market.”
“Misi ini kami perkenalkan dengan tiga pilar utama: kolaborasi diaspora dan instansi dalam-luar negeri, platform inklusif bagi talenta dan produk lokal, dan penguatan positioning budaya dan inovasi Indonesia di pasar dunia,” ungkap Enzelia selaku Head of Bentala Project.
Dalam pertemuan ini, Master Bagasi juga memperkenalkan dan mendemonstrasikan Aplikasi Master Bagasi yang telah menjangkau lebih dari 90 negara dan 500 brand Indonesia. Dalam diskusi, Andi Camelia selaku Deputy Chief KJRI di Osaka turut menyampaikan dukungan serta masukan penting terkait regulasi ekspor-impor di Jepang.
Menanggapi hal ini, Enzelia menegaskan bahwa Master Bagasi bukan distributor komersial, melainkan platform cross border ecommerce yang menyediakan produk lokal Indonesia untuk kebutuhan diaspora. Selain itu, Master Bagasi juga akan secara terus menerus memperkuat edukasi pengguna terkait regulasi pengiriman barang.