News>Detail

Mengenal Gastrodiplomasi: Cara Mengenalkan Kebudayaan Nusantara Lewat Kuliner

04 Oct 2024

Kita patut berbangga saat Rendang asal Sumatera Barat menjadi makanan terbaik di dunia versi CNN tahun 2017 silam. Begitu pun ketika Rawon dinobatkan sebagai sup terenak di dunia versi Taste Atlas dan mengalahkan ramen asal Jepang. Tak lupa, ada juga rasa khas Indomie yang menuai banyak reaksi di berbagai platform media sosial.

Seluruh contoh tersebut membuktikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam menjalankan gastrodiplomasi di dunia internasional. Akan tetapi apakah gastrodiplomasi itu?

Definisi Gastrodiplomasi

Dikutip langsung dari jalurrempah.kemdikbud.go.id, gastrodiplomasi didefinisikan sebagai diplomasi publik yang dilakukan dengan memadupadankan diplomasi budaya, diplomasi kuliner, dan esensi nation branding untuk membuat budaya asing (budaya makanan, narasi makanan, dan lain-lain) menjadi nyata di negara lain melalui sentuhan dan rasa. Menurut Paul Rockower dalam Recipes for Gastrodiplomacy, Place Branding and Public Diplomacy (2012), praktik gastrodiplomasi identik dilakukan oleh negara-negara dengan kekuatan menengah atau middle power, seperti Indonesia.

Istilah gastrodiplomasi sendiri pertama kali dicetuskan oleh surat kabar The Economist pada tahun 2002. Dalam artikelnya, The Economist menyoroti keberhasilan pemerintah Thailand menjadikan makanan mereka sebagai duta besar untuk menjalankan diplomasi negaranya. Proyek global ambisius Thailand dinilai luar biasa sukses oleh The Economist, terbukti dari menjamurnya restoran-restoran Thailand di penjuru dunia.

Dampak Gastrodiplomasi

Sesuai namanya, gastrodiplomasi berdampak pada diplomasi untuk memengaruhi keputusan atau kebijakan pemerintah asing yang memiliki pengaruh terhadap suatu negara. Selain kepentingan diplomasi, gastrodiplomasi juga berperan penting untuk meningkatkan brand awarness bangsa. 

Tempo menyebutkan bahwa dengan membawa makanan atau tata boga ke dalam tataran diplomasi, semakin banyak bangsa yang mengenal makanan atau tata boga negara yang melakukan gastrodiplomasi.

Gastrodiplomasi pun tidak terlepas juga dari diplomasi budaya—sebagai cara halus (soft) untuk meningkatkan apresiasi, membangun rasa percaya dan saling pengertian, bahkan memperbaiki citra bangsa. Melalui gastrodiplomasi, suatu negara dapat memberikan pengaruhnya, bahkan menjaga warisan kuliner yang menjadi kebudayaan bangsanya

Potensi Gastrodiplomasi Indonesia

Dengan beragam makanan dan minuman khas serta rempah-rempah asli yang dimilikinya, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan gastrodiplomasi agar mampu mempromosikan kuliner khasnya di berbagai belahan dunia.

Apalagi beberapa hari lalu, ada satu tuitan yang viral di platform X (dulu bernama twitter) dari akun @sambatan_daniel yang menyebut bahwa “for all Indonesian diaspora, I'm begging you all to stop being an influencer and start opening up Indonesian restaurant”. Twit tersebut intinya menyampaikan aspirasi agar diaspora Indonesia untuk berhenti menjadi influencer dan mulai membuka restoran Indonesia.

Saran tersebut sejatinya sejalan dengan semangat gastrodiplomasi. Namun demikian, tanpa harus membuka restoran, setiap diaspora atau bahkan turis asal Indonesia sejatinya bisa memiliki peran dalam mengenalkan kuliner khas bangsa. Salah satunya dengan membawa produk kuliner asal Indonesia ke negeri perantauan usai ada kesempatan pulang ke kampung halaman.

Selain itu, gastrodiplomasi juga dapat dilakukan sesederhana dengan menunjukkan bahwa produk Indonesia dapat diakses dengan mudah dari sumber aslinya. Di sinilah, Master Bagasi sebagai cross border e-commerce pertama di Indonesia hadir memberikan solusi. 

Melalui Master Bagasi, semua warga dunia khususnya Diaspora Indonesia dapat mencari, memilih dan membeli ribuan produk terbaik dari ratusan brand asli Indonesia. Tunggu apa lagi? Segera unduh Master Bagasi dan bergerak bersama mengenalkan kelezatan kuliner Nusantara.

© 2025 PT Master Bagasi Indonesia. All Rights Preserved.