Program Working Holiday Visa (WHV) makin banyak dilirik anak muda Indonesia. Dengan visa ini, seseorang bisa tinggal di luar negeri selama setahun untuk bekerja sambil liburan.
Berikut rangkuman sekaligus tips penting kalau kamu ingin mencoba:
Fakta Seputar WHV
1. Diluncurkan Pertama Kali Tahun 1975
Program WHV pertama kali dibuat oleh Pemerintah Australia.
Awalnya ditujukan untuk backpacker muda agar bisa membiayai perjalanan mereka sambil kerja kasual. Kini, lebih dari 40 negara punya skema serupa.
2. Kuota Terbatas, Persaingan Ketat
Untuk Indonesia, WHV ke Australia hanya menyediakan 1.000 kuota per tahun. Pendaftarannya dibuka sekali setahun dan bisa habis dalam hitungan jam. Jadi, benar-benar harus siap siaga saat registrasi.
3. Ada Batas Usia
Umumnya WHV hanya terbuka untuk usia 18–30 tahun. Beberapa negara, seperti Kanada dan Irlandia, memperbolehkan hingga usia 35 tahun.
4. Jenis Pekerjaan Lebih ke Casual atau Seasonal
Peserta WHV biasanya bekerja di restoran, kafe, hotel, perkebunan, atau peternakan. Tujuannya bukan karier formal, melainkan pengalaman internasional dan pendanaan untuk perjalanan.
5. Pengalaman yang Bisa Jadi Batu Loncatan
Banyak alumni WHV yang kemudian melanjutkan studi, dapat pekerjaan permanen, atau bahkan memulai usaha internasional. Networking yang diperoleh selama program seringkali jadi nilai tambah besar.
Gini Caranya Supaya Keterima WHV
1. Pantau Situs Resmi Imigrasi
Jangan percaya calo. Untuk Australia, pendaftaran resmi hanya lewat situs immi.homeaffairs.gov.au. Negara lain juga punya portal resmi masing-masing.
- Persiapkan Dokumen Sejak Awal
Dokumen umum yang dibutuhkan:
- Paspor dengan masa berlaku panjang
- Bukti tabungan (sekitar AUD 5.000 untuk Australia)
- Asuransi kesehatan
- CV singkat
- Surat rekomendasi kerja (opsional tergantung negara)
2. Perhatikan Kemampuan Bahasa
Bahasa menjadi hal krusial jika kamu ikut WHV. Karena itu, bahasa menjadi salah satu syarat utamanya. Australia, misalnya, meminta bukti kemampuan bahasa Inggris dengan skor IELTS minimal 4.5. Negara lain mungkin punya syarat berbeda, jadi pastikan cek detailnya.
3. Cepat Daftar Saat Registrasi Dibuka
Karena kuotanya terbatas, siapa cepat dia dapat. Banyak pendaftar gagal hanya karena telat beberapa jam. Jadi pastikan kamu mendaftar di waktu yang sudah ditentukan ya!
4. Siap Mental & Fisik
Ingat, banyak pekerjaan WHV sifatnya fisik—seperti memetik buah atau kerja di restoran. Jadi pastikan kamu siap secara kesehatan dan stamina. ga sedikit orang yang gagal di tengah jalan karena ga kuat dengan pekerjaan fisiknya.
5. Jangan Menyerah Kalau Gagal
Kalau belum lolos tahun ini, coba lagi di tahun berikutnya. Banyak peserta berhasil setelah mencoba 2–3 kali.
WHV bukan sekadar “kerja sambil liburan”, tapi juga pintu menuju pengalaman hidup lintas budaya. Dari petik apel di Australia, jadi barista di Selandia Baru, hingga bekerja di hostel di Jepang—semuanya bisa jadi kisah yang membentuk masa depanmu.
Dan buat para peserta WHV atau diaspora muda Indonesia yang kangen cita rasa rumah, kini ada solusi: Master Bagasi, aplikasi super lintas negara yang bisa menghubungkan kamu dengan produk asli Indonesia. Jadi meski tinggal ribuan kilometer dari tanah air, kamu tetap bisa menikmati camilan khas, kopi lokal, hingga produk kebutuhan harian langsung dikirim ke tempatmu berada.