Kalau rindu rasa pedas asli Indonesia, sambal oelek itu sederhana tapi sakti: cuma cabai, garam, dan sedikit cuka atau jeruk nipis — langsung nendang di nasi hangat atau mi kuah. Untuk kamu yang tinggal di Korea Selatan dan pengin bikin sambal sendiri tanpa ribet, ini resep praktis ala anak rantau yang gampang diikuti pakai bahan lokal.
Porsi & Waktu
- Porsi: sekitar 200–250 ml sambal
- Waktu persiapan: 10 menit
- Waktu masak: 5 menit (opsional untuk pemasakan ringan)
Bahan-Bahan (praktis untuk yang di Korea)
- 250 gram cabai merah segar (campur cabai besar + cabai rawit kalau mau lebih pedas)
- 1–2 siung bawang putih (opsional)
- 1 sdt garam halus (atau sesuai selera)
- 1 sdm gula pasir (opsional, untuk menyeimbangkan rasa)
- 2–3 sdm cuka beras atau air jeruk nipis/limau (untuk memberi rasa segar dan pengawet alami)
- 2–3 sdm minyak sayur (untuk tekstur lebih lembut dan tahan lama; bisa dilewatkan jika mau versi mentah)
- 1–2 sdm air matang (jika perlu untuk mengencerkannya)
Catatan bahan pengganti di Korea:
- Kalau susah cari cabai merah lokal Indonesia, gunakan campuran Korean red chili (gochugaru) + cabai segar untuk aroma. Untuk rasa yang lebih otentik, tambahkan sedikit terasi bakar jika tersedia (opsional).
Baca juga: Cara Bawa Makanan Indonesia ke Luar Negeri Tanpa Ribet
Balado Cumi Petai vs Jengkol Balado vs Jengkol Rendang: Mana Favoritmu?
Cara Membuat (Metode Mudah ala Anak Rantau)
- Cuci dan potong cabai
- Cuci cabai merah dan buang tangkainya. Potong kasar agar mudah diulek atau diblender. Pakai sarung tangan kalau tidak tahan pedas.
- Giling / blender kasar
- Masukkan cabai (dan bawang putih jika pakai) ke ulekan atau blender. Ulek hingga tekstur yang diinginkan — untuk sambal oelek biasanya agak kasar, bukan halus. Jika pakai blender, hentikan dan aduk supaya tidak terlalu halus.
- Bumbui
- Tambahkan garam, gula jika pakai, dan cuka/air jeruk. Aduk rata. Cicipi, sesuaikan rasa pedas dan asin.
- Panaskan minyak (opsional)
- Untuk versi yang tahan lama dan wangi, panaskan minyak sedikit, lalu tuang panas-panas ke sambal. Ini mengeluarkan aroma dan membantu pengawetan. Aduk rata.
- Pindahkan ke toples bersih
- Simpan sambal ke dalam toples kaca yang sudah disterilkan. Tutup rapat. Sambal siap dipakai sekaligus; dinginkan dulu kalau menuangkannya masih panas.
- Penyimpanan
- Sambal mentah tanpa pengawet bisa tahan di kulkas sekitar 1–2 minggu. Versi dengan minyak dan cuka bisa tahan lebih lama (2–4 minggu) tergantung kebersihan wadah.
Tips Praktis untuk Perantau di Korea
- Pakai sarung tangan saat mengolah cabai agar tangan tidak perih.
- Kalau ingin sambal lebih “Indonesia”, tambahkan sedikit terasi bakar (jika tersedia) atau terasi instan impor.
- Untuk rasa yang konsisten, timbang cabai jika mau — 250 g cabai merah = sekitar 2–3 paket kecil di pasar lokal.
- Simpan dalam toples kecil untuk dibawa ke kantor/kampus, dan tandai tanggal pembuatan.
Variasi Cepat
- Sambal Koreksi Rasa: Campur 1 sdt kecap asin + 1/2 sdt gula untuk rasa manis-asin gurih.
- Sambal Bumbu Lengkap: Tambah 1 sdm bawang merah goreng dan perasan jeruk nipis di akhir.
- Sambal Matang: Tumis sambal selama 3–5 menit dengan sedikit minyak dan bawang putih agar harum.
Cara Pakai
- Sebagai sambal pendamping nasi hangat, ayam goreng, atau tempe.
- Tambahkan satu sendok ke semangkuk mi kuah untuk meningkatkan cita rasa.
- Sebagai bumbu marinasi sederhana: campur sambal dengan sedikit minyak dan kecap sebelum melumuri ikan atau daging.
Mau Sambal Asli tanpa Ribet? Pesan lewat Master Bagasi
Kalau kamu lebih suka sambal pabrikan asli Indonesia (misal ABC Sambal Asli atau sambal merek lokal favorit), gak perlu repot titip. Master Bagasi siap kirim produk sambal dan kebutuhan Indonesia lainnya langsung ke alamatmu di Korea Selatan — aman, cepat, dan praktis. Cukup buka aplikasi Master Bagasi, pilih produk, dan barang dikirim sampai depan pintu.