Bayangin kamu lagi duduk di garasi rumah. Suasana tenang, cuma ditemani secangkir kopi dan laptop butut yang mulai lemot. Tapi semangat di hati kamu gede banget. Kamu punya satu mimpi: gimana caranya orang Indonesia yang lagi tinggal di luar negeri tetap bisa ngerasain “rasa rumah”?
Itulah momen lahirnya Master Bagasi — bukan dari ruang kantor mewah, tapi dari garasi sederhana yang penuh ide dan tekad. Dari ruang sempit itu, mimpi kecil tumbuh jadi gerakan besar: menghubungkan diaspora Indonesia di seluruh dunia dengan tanah airnya, satu paket, satu rasa, satu cerita pada satu waktu.
Dari Garasi ke Global: Perjalanan Master Bagasi
Amir Hamzah, alumni Hukum dari Universitas Indonesia, adalah otak di balik Master Bagasi. Tahun 2018, Amir memulai uji pasar ke beberapa negara — dari Korea Selatan, Jepang, Turki, Amerika, hingga Inggris. Ia melihat langsung bagaimana warga Indonesia di luar negeri kerap merasa disconnected. Mereka rindu keluarga, makanan khas, dan hal-hal kecil yang biasa aja di rumah, tapi jadi langka banget di negeri orang.
Melihat celah itu, Amir bangun Master Bagasi secara resmi di tahun 2021. Modal awal? Bukan investor gede, tapi keyakinan. Kantornya? Garasi rumah.
Dengan sistem pengiriman yang masih serba manual dan tim yang bisa dihitung jari, Master Bagasi mulai melayani kiriman demi kiriman. Nggak disangka, respons diaspora luar biasa. Mereka butuh ini. Mereka merasa dilihat dan didengar.
Tahun 2022, Master Bagasi berhasil mengirim 23 ton barang ke 68 negara. Setahun berikutnya, timnya sudah berkembang jadi puluhan anak muda yang passionate, dan jaringan pengiriman mereka menjangkau 92 negara.
Mimpi kecil itu sekarang udah jadi kenyataan global.
Cuma Jualan, Tapi Jadi Jembatan Rasa
Master Bagasi bukan sekadar e-commerce. Mereka bukan sekadar tempat kamu beli Indomie, sambal terasi, atau kue lapis legit. Lebih dari itu, Master Bagasi adalah penghubung rasa. Mereka ngerti betul kalau satu bungkus rendang bisa jadi obat rindu. Kalau keripik balado bisa jadi pengingat masa kecil. Kalau batik atau jamu bisa bawa kamu pulang, walau cuma sebentar — di kepala dan di hati.
Di balik setiap order yang masuk, selalu ada cerita. Cerita ibu yang kirim oleh-oleh buat anaknya yang kuliah di Belanda. Cerita pasangan muda di Australia yang pengen rayain
Lebaran dengan kue-kue khas Indonesia. Cerita diaspora yang pengen ngenalin temen lokalnya sama kopi asli Gayo atau kerajinan Bali.
Dan Master Bagasi bantu semua itu terjadi.
Fitur Keren yang Memudahkan Diaspora
Lewat aplikasi dan platform digitalnya, Master Bagasi bikin belanja dari luar negeri jadi semudah scrolling Instagram:
- Beli produk khas Indonesia — dari makanan, fashion, sampai produk kecantikan lokal.
- Kirim barang ke lebih dari 100 negara dengan proses simpel dan transparan.
- Fitur keranjang bersama — bisa patungan sama temen satu negara biar ongkir lebih hemat!
- Pembayaran lengkap — bisa pilih metode yang paling gampang dari negara kamu.
- Estimasi harga & tracking real-time — jadi bisa kontrol pengiriman dari awal sampai paket nyampe.
Dukung Brand Lokal, Sebarkan Budaya Indonesia
Nggak cuma bantu diaspora, Master Bagasi juga jadi angin segar buat brand lokal di Indonesia. Lewat fitur Jelajah Nusantara, pengguna bisa jelajahi produk dari berbagai provinsi. Ada kerajinan tangan dari NTT, sambal khas Manado, atau batik dari Pekalongan.
Ini bukan cuma soal transaksi, tapi juga soal melestarikan budaya dan memberi panggung global buat pengusaha kecil di tanah air.
Bayangin, produk yang biasanya cuma dijual di pasar lokal sekarang bisa nyampe ke meja makan orang Indonesia di Kanada, atau jadi hadiah spesial buat temen bule di Norwegia. Keren, kan?
Diaspora sering kali merasa jauh. Tapi lewat Master Bagasi, mereka tahu mereka nggak sendirian.
Karena satu hal yang bikin diaspora tetap kuat bukan cuma koneksi internet atau video call, tapi koneksi emosional yang dijaga lewat rasa dan budaya. Dan itu yang Master Bagasi hadirkan — penghubung rasa, pengirim kenangan, penyambung cerita.
Dengan lebih dari 20.000 unduhan aplikasi di 110 negara, Master Bagasi udah jadi bagian dari keseharian diaspora Indonesia.
Kalau Rindu Rumah, Buka Master Bagasi
Dari garasi kecil sampai jadi platform global, kisah Master Bagasi adalah bukti kalau mimpi besar bisa lahir dari ruang sederhana, asal punya visi dan hati.
Buat kamu yang sekarang lagi tinggal di luar negeri dan lagi ngerasa jauh dari rumah, coba deh buka Master Bagasi. Mungkin kamu bakal nemu sambal buatan ibu, batik yang sama kayak yang sering dipake nenek, atau kue khas kampung halaman.
Karena kadang, hal kecil bisa bawa kita pulang — walau cuma lewat rasa.